UIN Maliki Malang mengadakan khitan gratis untuk masyarakat umum Sebagai bentuk ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas umur yang diberikan kepada kampus yang berjuluk Ulul Albab ke 60 tahun, UIN Malang mengadakan berbagai rangkaian acara pengabdian kepada masyarakat. Salah satu acara dalam menyambut harlah tersebut yaitu acara khitan massal dan gratis bagi masyarakat umum. Tim dokter dari fakultas kedokteran UIN Malang terjun langsung menangani kegiatan ini yang dilakukan di klinik Ummi UIN Malang dan diikuti oleh sekitar 20 partisipan. Tidak hanya khitan secara gratis, puluhan partisipan yang ikut juga mendapat bingkisan dari el zawa UIN Malang.
Wakil Rektor 4 Bidang Kerjasama serta Pengembangan Lembaga Dokter H Isroqunnajah M.Ag menarangkan, “aktivitas ini menjadi momentum dalam menyongsong peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Hari Santri Nasional, dan Dies Natalis UIN Malang yang ke 60.” Dalam tausiyah singkatnya, beliau mengajak seluruh partisipan untuk selalu menjaga kesehatan dan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan. Salah satu cara untuk menjaga kesucian bagi laki-laki muslim yaitu melalui proses khitan seperti yang sedang dilakukan pagi ini. “Khitan itu untuk menjaga kesucian dan kebersihan, seperti yang telah dicontohkan oleh Nabi Ibrahim.” tuturnya
Wakil Rektor 2 Bidang Administrasi, Universal, Perencanaan serta Keuangan( AUPK) Dokter Ilfi Nur Diana MSi juga memberikan pendapatnya mengenai kegiatan khitan gratis ini yaitu sebagai salah satu bagian dari dedikasi kesehatan kepada warga. Tidak hanya itu, kelompoknya ingin menjadi bagian dari sejarah kehidupan anak- anak yang nantinya akan menjadi penerus generasi bangsa.“Kami mau menorehkan sejarah bagi kehidupan anak- anak kita, sehingga harapan kami mereka menjadi anak soleh serta menjadi penerus generasi yang baik. Mereka juga ingin anak-anak memiliki memori yang senantiasa teringat, dahulu aku di khitan di UIN Malang, nanti aku hendak jadi orang hebat seperti orang- orang yang terdapat di UIN Malang,” ungkapnya.
Salah seseorang partisipan Ahmad Masyhud Sabilirrosyad, yang berusia 7 tahun terlihat sangat lega setelah di khitan. Anak yang sedang duduk di bangku kelas 1 SD ini tidak menampilkan raut wajah khawatir maupun kesakitan.“ Aku berani, gak khawatir,” tegasnya. Hal itu juga dipaparkan oleh bundanya, Siti Samsiyah, 29 tahun. Dia pula memperhitungkan jika kegiatan ini sangat berguna untuk warga serta berharap bisa terus dilakukan di event- event mendatang.
“ Kemarin dapat informasi dari keponakan, pada saat anak ini ditawari, ia ingin dengan sendirinya. Tadi sampai disini jam setengah 6 karena terjadwal kloter pertama, sangat bagus sekali ya, prosesnya pula tidak lama,” tambah masyarakat Ciptomulyo, Kecamatan Sukun ini.
Anisa Latifah, kader eL Zawa 2021